Susi Air Mohon Maaf Kepada Orang Papua karena Hentikan Pelayanan Penerbangan

susi-pudjiastuti-hentikan-penerbangan-di-papua
Perintis sekaligus pemilik maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti saat konferensi pers di Jakarta

Jakarta - Susi Air mengumumkan 70 persen pesawatnya berhenti beroperasi di wilayah Papua. Keputusan ini merupakan imbas dari aksi pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philp Mark Mahrtens, yang dilakukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) kelompok Egianus Kogoya di Nduga Papua.

Dijelaskan perintis sekaligus pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, rata-rata jumlah penerbangan Susi Air di Papua berkisar 70 sampai 120 penerbangan dalam sehari.

Pasca peristiwa pembakaran pesawat dan penyanderaan, kata Susi, penerbangan Susi Air di Papua akan dikurangi dan tidak bisa melayani wilayah pegunungan di Papua.

"Jadi kami mohon maaf, saya sebagai pemilik sekaligus perintis Susi Air, tahun 2006 kita masuk Papua..., sekarang ini tidak bisa melayani lagi," tutur Susi.

Ia mengakui aksi pembakaran pesawat dan penyaderaan yang dilakukan TPN-PB bukan merupakan satu-satunya penyebab penerbangan Susi Air dikurangi.

"Yang kedua, juga Confident (rasa percaya diri) diantara pilot-pilot kami tidak memungkinkan adanya penerbangan lagi di wilayah pegunungan (Papua),” jelasnya.

Sebelumnya, Mantan menteri kelautan dan perikanan ini menyebut, pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter dapat memuat tujuh hingga sembilan penumpang atau muatan seberat 900 kilogram dalam sekali terbang.

Keputusan menghentikan sekitar 25 dari 30 hingga 40 penerbangan karena sejumlah sebab, kata Susi, tidak hanya memengaruhi mobilitas masyarakat, tetapi juga akan memengaruhi suplai kebutuhan masyarakat di wilayah pegunungan Papua.

Hal itu, lanjutnya, karena sejumlah landasan bandara yang tersedia tidak bisa didarati oleh pesawat jenis lain selain pesawat jenis Pilatus Porter dan helikopter.

“Jadi, kalau Pilatus Porter tidak terbang, hanya bisa digantikan dengan helikopter,” kata Susi saat konferensi pers di Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023).

Terkait upaya pencarian pilot yang masih di sandera, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada otoritas setempat, baik pemerintah daerah maupun aparat keamanan.

"Saya dengan pemerintah daerah terus melakukan soft approach, TNI-Polri juga melakukan persiapan-persiapan untuk penjemputan,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPN-PB yang juga disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB oleh Pemerintah Republik Indonesia, lakukan pembakaran pesawat milik maskapai Susi Air pada 7 Februari 2023 di Lapangan Terbang Apro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Tidak hanya lakukan pembakaran Pesawat PK-BVY rute penerbangan perintis Timika–Paro, TPN-PB pimpinan Egianus Kogoya juga lakukan penyanderaan Pilot Susi Air asal Selandian Baru, Philp Mark Mahrtens.

Aparat keamanan hingga saat ini masih terus lakukan pencarian Pilot Susi Air tersebut. Menurut pernyataan Pangdam Papua, pihaknya dibanti Polri masih kesulitan melakukan pencarian karena Egianus Kogoya dan rombongan sering berpindah-pindah lokasi. | Eduard

Posting Komentar

0 Komentar