Seoarang Anak Terinfeksi HIV setelah Diperkosa dan Dijual Keluarga

seorang-anak-diperkosa-dan-terinfeksi-hiv-aids
Iustrasi kekerasan seksual terhadap anak

Medan - Kasus anak umur 12 tahun yang diperkosa di Medan hingga terinfeksi virus HIV kini memasuki babak baru. Polisi telah menaikkan status kasus ini dari penyelidikan menjadi penyidikan.

Polisi sudah memeriksa 8 orang sebagai saksi atas kasus dugaan pemerkosaan ini.

Polisi, seperti yang dikutip dari kompas, belum mau buru-buru menetapkan tersangka dalam kasus ini.

Hal itu karena pihak kepolisian belum menemukan petunjuk korban dieksploitasi oleh mucikari. Namun, polisi menemukan indikasi kekerasan seksual terhadap korban.

Diberitakan sebelumnya, seorang anak usia 12 tahun di Medan Sumatera Utara, diduga menjadi korban pemerkosaan dan perdagangan orang selama bertahun-tahun hingga terinfeksi HIV/AIDS.

Tak hanya diperkosa, korban juga diduga pernah dijual oleh bibinya untuk melayani pria dewasa.

Korban perkosaan itu sudah berada di rumah aman saat ini, meski sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Medan.

Korban masih menjalani rawat jalan saat ini, karena hasil pemeriksaan tim medis menyatakan korban terindikasi terinfeksi virus HIV sehingga harus mengonsumsi obat-obatan secara rutin.

Menurut keterangan pihak yang mendampingi korban, setelah ayah dan ibunya bercerai, korban tinggal bersama ibu. Namun ibunya kawin lagi dengan lelaki berinisial B dan lelaki ini yang pertama kali memperkosa korban.

Tidak lama berselang, sang ibu meninggal dan korban tinggal bersama neneknya. Korban kemudian diperkosa oleh CA, adik neneknya.

Korban kemudian tinggal bersama tante A yang merupakan seorang mucikari. Diduga sang tante sempat memaksa korban untuk melayani sejumlah pria.

Selama di rumah tante, korban kerap kali mendapat perlakuan kasar dan kekerasan seksual dari suami A.

Warga yang mengetahui peristiwa yang menimpa korban berharap polisi dapat menuntaskan kasus ini dan segera menangkap para pelaku untuk diadili. Karena kekerasan seksual kepada anak sangat berpotensi menghancurkan masa depan korban. [SML]

Posting Komentar

0 Komentar