KPK Periksa Gubernur Papua, Simpatisan Save Lukas Enembe Turun ke Jalan

Aksi Massa Save Lukas Enembe di Kota Jayapura

Jayapura | Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe menjalani pemeriksaan di Mako Brimob Kotaraja, Kota Jayapura Papua pada hari, Senin, (12/09/22)

Menilai pemeriksaan yang dilakukan KPK merupakan upaya untuk mengkriminalisasi Lukas Enembe dan mengaburkan arus informasi kasus perampokan dan pembunuhan berencana dengan mutilasi yang terjadi di Kabupaten Mimika, ribuan masyarakat peduli hak asasi manusia dan pendukung Lukas Enembe turun mengepung Mako Brimob Kotaraja menuntut agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hentikan penyelidikan terhadap Gubernur Papua itu.

Salah satu koordinator aksi Save Lukas Enembe dalam aksi tersebut meminta agar KPK tidak menjadi pilar pengabur informasi pelanggaran hak asasi manusia yang selama ini terjadi di Papua.

"KPK ini lembaga apa sebenarnya, mengapa sebelum ada kasus mutilasi mereka diam dan ketika ada kasus mutilasi mereka masif di Papua?" kesalnya mempertanyakan dalam orasinya.


Ia juga meminta agar KPK untuk fokus lakukan pemeriksaan mulai dari tingkat kementerian di Pemerintah Pusat daripada harus jauh-jauh ke Papua. Permintaan itu dicontohkan dengan kasus "Buku Merah" yang melibatkan Tito Karnavian tetapi sudah ditutup oleh KPK karena alasan tidak ditemukan bukti yang cukup.

"Silahkan KPK lakukan pemeriksaan dari tingkat Pusat. Periksa dan buka kembali kasus Buku Merah yang melibatkan Menteri Dalam Negeri yang kasusnya ditutup dengan alasan yang dibuat-buat," katanya.


Untuk diketahui, ribuan masyarakat Papua sementara ini sedang melakukan demonstrasi di depan Mako Brimob Papua untuk mengawal Lukas Enembe yang diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Materi pemeriksaan belum diketahui dengan pasti karena pemeriksaan ini dilakukan secara mendadak dan tanpa pemberitahuan sebelumnya, sehingga masyarakat curiga ada upaya untuk mengkriminalisasi Lukas Enembe. | ED

Posting Komentar

0 Komentar